Dokter Yenny Membantu Anak-anak di Kabupaten Asmat Lewat Program Gerakan Sebutir Telur
Upaya memperbaiki gizi tidak berkaitan sama sekali dengan perbedaan agama atau suku. Sebab, keuskupan bersama KMKI berpandangan untuk menjadikan anak-anak di Kabupaten Asmat yang sehat dan cerdas, tidak dilihat dari perbedaan namun rasa kebinekaan dan kemanusiaan yang diutamakan.
Ketahanan pangan
Selain menjalankan misi perbaikan gizi, Keuskupan Agast juga menjalankan program ketahanan pangan lewat peternakan ayam petelur.
Telur-telur yang diberikan kepada anak-anak di Asmat merupakan hasil dari peternakan keuskupan setempat.
Setiap bulannya KMKI mengeluarkan biaya untuk membeli telur ke pihak keuskupan. Sebagai bentuk sumbangsih, pemberian telur selama seminggu (dalam sebulan) merupakan tanggung jawab dari keuskupan dan sisanya (tiga minggu) ditanggung KMKI.
Program ketahanan pangan berupa peternakan ayam petelur yang dijalankan Keuskupan Agats tersebut merupakan proyek percontohan bagi Tanah Papua yang didukung Kementerian Sosial.
Beberapa waktu sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini datang ke Kabupaten Asmat dan mengunjungi Keuskupan Agats untuk menyaksikan langsung pelaksanaan Program Sebutir Telur serta pemberian gizi tambahan bagi anak-anak setempat.
Melihat responsifnya KMKI bersama Keuskupan Agats, Menteri Sosial menyarankan agar keuskupan untuk mengembangbiakkan peternakan ayam petelur. Selain memperlancar dan membantu Program Sebutir Telur, hasilnya juga membantu pemerintah dalam menjalankan ketahanan pangan.
Dokter gigi bernama Yenny Yokung Yong banyak aktif di bidang sosial dan kemanusiaan di tanah Papua terutama di Kabupaten Asmat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News