Dokter Yenny Membantu Anak-anak di Kabupaten Asmat Lewat Program Gerakan Sebutir Telur
Selang beberapa waktu mengikuti Program Sebutir Telur, beberapa orang tua mulai kelelahan karena harus bolak-balik mengantarkan anaknya pergi ke keuskupan.
Tidak ingin hal itu menjadi hambatan yang bisa memutus upaya memperbaiki gizi, Keuskupan dan KMKI memutuskan untuk menjemput langsung anak-anak di lokasi yang telah ditentukan.
Anak-anak tersebut diangkut menggunakan becak motor milik keuskupan agar mereka tetap mengikuti program yang telah dirintis.
Penjemputan dilakukan setiap sorenya sekitar pukul 16.00 Waktu Indonesia Timur (WIT), dan kembali diantarkan ke tempat semula.
Hingga kini KMKI dan Keuskupan Agats tidak membatasi kuota anak yang ingin mengikuti Program Sebutir Telur.
Tak jarang dalam sehari jumlahnya terkadang bisa mencapai 60 anak. Artinya, KMKI dan keuskupan harus merebus dan menghidangkan 60 butir telur ayam.
Setibanya di Keuskupan Agats, anak-anak yang turun dari becak motor langsung diajak menuju wastafel untuk mencuci tangan. Hal ini merupakan aktivitas rutin dan wajib yang mesti dilakukan setiap anak ketika tiba di keuskupan.
Selain mengajarkan tentang pentingnya menjaga kebersihan, keuskupan dan KMKI juga mendidik anak-anak di Asmat untuk membiasakan diri antre dan tertib.
Dokter gigi bernama Yenny Yokung Yong banyak aktif di bidang sosial dan kemanusiaan di tanah Papua terutama di Kabupaten Asmat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News