Sistem Noken Ditiadakan pada Pemilu 2024, Kapolda Papua Bilang Begini
papua.jpnn.com, JAYAPURA - Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri mengatakan penggunaan sistem noken menjadi salah satu penyebab terjadinya gangguan kamtibmas di wilayah hukum Polda Papua.
Oleh karena itu, dia mengaku lega karena tidak lagi memberlakukan penggunaan sistem noken terutama di wilayah Provinsi Papua Pegunungan dan Papua Tengah pada Pemilu 2024 mendatang.
“Sistem noken dinilai bisa jadi pemicu terjadinya konflik, bahkan berpotensi menimbulkan korban jiwa,” ujar Kapolda Papua seperti dilansir Antara, Selasa (5/9).
Dalam pemilu menerapkan sistem noken, kata Irjen Fakhiri, para pelaku politik dapat merebut suara dari wilayah yang masih menggunakan sistem noken dengan mendekati kepala suku atau kepala kampung.
Para pihak yang merasa dirugikan akan berupaya merebut kembali suara tersebut sehingga dapat menimbulkan gangguan keamanan di wilayah tersebut bahkan merembet ke daerah lainnya.
Pihaknya akan melakukan pertemuan dengan KPU dan Bawaslu di setiap provinsi DOB, yang salah satu agendanya, melakukan upaya meminimalisasi penggunaan sistem noken.
Baca Juga:
“Jadi, dalam pelaksanaan Pemilu 2024, setiap pemilih mendatangi TPS dan memilih sendiri wakilnya atau one man one vote atau satu orang satu suara,” ujar Kapolda Papua.(antara/jpnn)
Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri merespons rencana tidak memberlakukan penggunaan sistem noken pada Pemilu 2024.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News