Dua Tokoh Masyarakat Buka Suara Soal Kerusuhan di Wamena Papua
papua.jpnn.com, WAMENA - Tokoh masyarakat di Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua Pegunungan merespons kerusuhan yang terjadi di Wamena pada 23 Februari lalu.
Kedua tokoh itu adalah Kepala Desa Honai Lama Sinakma, Kabupaten Jayawijaya Hengki Heselo dan Tokoh Masyarakat Wamena Narigi Kurisi.
Hengki Heselo mengajak masyarakat di Kabupaten Jayawijaya untuk senantiasa bersama-sama menjaga kamtibmas agar tetap aman dan damai.
Menurut dia, jika kamtibmas normal maka pembangunan di daerah akan dinamis dan terkendali.
"Mari kita jaga Kota Wamena ini tetap kondusif, tetap aman dan tenteram dan menjadi rumah yang layak ditinggali oleh semua orang tanpa membedakan suku, ras dan agama," kata Hengki, Kamis (2/3).
Kerusuhan itu dipicu oleh isu penculikan anak hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Semua pihak tentunya tidak menginginkan insiden tersebut.
Sebab itu, Hengki dalam kesempatan ini mengingatkan masyarakat untuk tidak termakan isu mengenai penculikan anak yang tengah marak. Jika tidak disikapi dengan bijak akan berdampak pada hal-hal yang tidak diinginkan.
"Saya minta kita semua jangan termakan isu jika ada informasi yang seperti itu (penculikan anak). Jika ada yang dicurigai segera lapor ke pihak Kepolisian. Jangan panik dan jangan anarkistis. Sekali lagi mari kita jaga kamtibmas di Kabupaten Jayawijaya. Ini menjadi tugas kita semua," tegas Hengki.
Dua tokoh tokoh masyarakat di Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua Pegunungan merespons kerusuhan yang terjadi di Wamena.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News