Seruan IJTI & AJI Soal Situasi Terkini di Jayapura
papua.jpnn.com, JAYAPURA - Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Koorwil Papua - Maluku dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Jayapura meminta media massa baik di daerah maupun di Jakarta lebih berhati-hati dalam memberitakan terkait kondisi Papua.
Hal tersebut terkait kondisi di Kota Jayapura yang saat ini terus memanas menyusul penetapan Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai tersangka kasus gratifikasi oleh KPK.
Koordinator IJTI Wilayah Papua-Maluku Chanry Suripatty mengimbau jurnalis dan media massa di Papua dan Jakarta lebih mengedepankan pemberitaan yang menyejukkan dan edukatif agar tidak memperkeruh suasana.
"Jurnalisme damai tidak akan menghilangkan fakta, namun lebih menonjolkan pemberitaan yang bisa menurunkan tensi konflik dan memberikan solusi," ungkap Chanry di Kota Jayapura, Jumat (23/9).
IJTI juga meminta kepada pemerintah dan tokoh masyarakat untuk menyebarkan informasi yang menenangkan warga. Jangan sampai pemberitaan memprovokasi massa.
Selain itu, IJTI berharap media massa untuk lebih memberikan informasi yang objektif tentang kondisi yang sedang terjadi.
Terkait penegakan hukum terhadap Gubernur Papua pada prinsipnya IJTI berpendapat pemberitaan media massa juga lebih mengedepankan asas praduga tak bersalah terhadap penetapan tersangka kepada Gubernur Papua.
Kemudian, media massa juga memberikan ruang kepada Gubernur Papua dalam menyampaikan kondisi kesehatannya saat ini.
Jurnalis baik media cetak, online, radio dan televisi lebih mengutamakan produk jurnalistik yang tidak memicu konflik terkait kasus Gubernur Papua Lukas Enembe.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News