Sekolah Taruna Papua Gembleng Bocah dari Suku Terpencil Jadi SDM Unggul
Menjelang HUT ke-79 RI lalu, manajemen PT Freeport Indonesia mendatangkan Greysia Polii. Peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 dari cabang olahraga badminton itu diminta memberikan motivasi kepada murid-murid SATP.
Greysia menilai Papua memiliki talenta-talenta luar biasa, terutama untuk atlet. Perempuan berdarah Minahasa itu mengaku memiliki keterikatan batin dengan Papua.
“Dahulu teman berlatih saya dari Papua,” ucap perempuan berusia 37 tahun yang berultah setiap 11 Agustus itu.
Mantan atlet yang kisah hidupnya dituangkan ke dalam biografi berjudul ‘Menembus Garis Batas’ itu mengajak seluruh murid SATP terus menempa diri.
“Sekarang kalian di Mimika, siapa tahu nanti ada di internasional,” katanya.
Greysia juga mendorong murid-murid SATP berani bermimpi dan bercita-cita tinggi.
“Berusahalah menembus garis batas. Papua itu hebat,” katanya disambut aplaus panjang murid-murid SATP yang duduk bersila.
Roshita Wenas, istri Presiden Direktur PTFI Tony Wenas, juga memotivasi murid-murid SATP. Roshita meyakini anak-anak SATP bisa berprestasi seperti halnya Greysia.
Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) menjadi salah satu upaya untuk membentuk anak-anak asli Papua menjadi SDM berkualitas.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News