Emisi Karbon dari Fosil Meningkat, Aktivis Lingkungan Protes, Senator Filep Merespons
papua.jpnn.com, MANOKWARI - Permasalahan lingkungan hidup terutama krisis iklim akibat makin masifnya emisi karbon dari operasional perusahaan migas gencar disuarakan.
Baru-baru ini, Walhi Papua menyampaikan protesnya terhadap para pemodal bahan bakar fosil terbesar di Jepang-Mizuho, Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), Sumitomo Mitsui Banking Corp (SMBC) dan perusahaan energi JERA.
Pasalnya, sejak penandatanganan Perjanjian Paris tentang iklim tahun 2015, ketiga megabank itu terus memberikan dukungan finansial kepada industri bahan bakar fosil sebesar US$545,2 miliar di seluruh dunia.
Dari jumlah ini, US$ 100,5 miliar digunakan untuk proyek dan perusahaan bahan bakar fosil seperti proyek lapangan gas tangguh di Teluk Bintuni.
“Saat ini bank-bank besar ini tengah mengadakan pertemuan pemegang saham mereka. Kami hendak merespons pertemuan mereka melalui aksi protes menuntut diakhirinya pembiayaan proyek gas mereka yang mendorong semakin banyaknya solusi palsu untuk krisis iklim seperti proyek LNG di Teluk Bintuni," kata Ketua KOMPAP-Komunitas Mahasiswa Papua Pecinta Alam Papua Pilipus Cambu dalam keterangan resminya pada Jumat (25/8/2023).
Direktur Eksekutif Daerah Walhi Papua Peuki mengatakan profil perusahaan-perusahaan ini dipenuhi dengan investasi kotor dan mematikan dalam proyek bahan bakar fosil yang menyebabkan kerusakan besar pada kesehatan, mata pencaharian dan ekosistem lokal serta mengeluarkan berton-ton karbondioksida ke atmosfer.
Baca Juga:
“Meskipun mereka menyampaikan adanya urgensi mencapai nol emisi global dengan cepat untuk mengatasi krisis iklim dan meskipun mereka menyatakan komitmen untuk menyelaraskan dengan tujuan iklim, tidak ada perubahan mendasar dalam kebijakan dan operasi mereka,” tegas Peuki.
Ancaman dampak lingkungan dan sosial ini telah lama disuarakan Senator Papua Barat, Dr. Filep Wamafma.
Walhi Papua menyampaikan protesnya terhadap para pemodal bahan bakar fosil terbesar yang berdampak pada peningkatan emisi karbon.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News