Papua Awalnya Dikenal Nugini Belanda, Kini Mekar Jadi 6 Provinsi, Begini Sejarahnya
Papua Selatan mencakup empat wilayah, yakni Merauke (berkedudukan sebagai ibu kota), Boven Digeoel, Mappi, dan Asmat.
Papua Tengah meliputi Nabire (berkedudukan sebagai ibu kota), Puncak Jaya, Paniai, Mimika, Puncak, Dogiyai, Intan Jaya, dan Deiyai.
Papua Pegunungan meliputi Wamena di Jayawijaya (sebagai ibu kota), Lanny Jaya, Mamberamo Tengah, Nduga, Tolikara, Yahukimo, Yalimo, dan Pegunungan Bintang.
Papua Barat Daya meliputi Sorong (ibu kota), Sorong Selatan, Raja Ampat, Tambrauw, dan Mamberamo.
Pertimbangan Pemerintah melakukan pemekaran empat provinsi di Papua, antara lain, untuk mewujudkan aspirasi masyarakat Papua yang menghendaki percepatan pemerataan pembangunan, peningkatan pelayanan publik, kesejahteraan masyarakat, hingga mengangkat derajat dan martabat orang asli Papua.
Strategi Pembangunan
Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin selaku Ketua Badan Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (Badan Pengarah Papua/BPP) menyebut pemekaran Provinsi Papua sebagai sebuah game changer atau bisa dibilang sebagai langkah terobosan dalam mempercepat distribusi pembangunan, hingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Keberadaan empat provinsi baru di Papua diharapkan mendorong akses pelayanan kepada masyarakat menjadi semakin cepat dan masif.
Pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda, Papua dikenal sebagai Nugini Belanda (Nederlands Nieuw-Guinea atau Dutch New Guinea), kini mekar jadi 6 DOB.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News