Papua Awalnya Dikenal Nugini Belanda, Kini Mekar Jadi 6 Provinsi, Begini Sejarahnya
papua.jpnn.com, JAYAPURA - “Tanah Papua tanah yang kaya. Surga kecil jatuh ke Bumi. Seluas tanah sebanyak batu, adalah harta harapan.”
Penggalan lirik lagu karya Franky Sahilatua itu menggambarkan kepada kita betapa kaya dan indahnya tanah Papua.
Kekayaan yang dimiliki tanah Papua tentu harus berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakatnya.
Berbagai upaya dan terobosan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua sudah dilakukan Presiden Joko Widodo.
Yang mudah diingat, antara lain, mulai dari mencanangkan kebijakan bahan bakar minyak satu harga tahun 2016, yang kini sudah berjalan, hingga melakukan upaya diplomasi dengan berulang kali mengunjungi Papua.
Bukan empat atau lima kali, tetapi sudah 15 kali Jokowi menginjakkan kakinya di tanah Papua sebagai seorang Presiden.
Kunjungan seorang Presiden ke daerah tidak boleh dianggap remeh. Kegiatan semacam itu jelas mendorong sekaligus mendesak para jajaran menteri hingga kepala daerah menaruh pandangan ke wilayah itu.
Apalagi Presiden dalam setiap kunjungannya selalu menyampaikan pesan penting mengenai pembangunan wilayah dan kesejahteraan masyarakat di Papua.
Pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda, Papua dikenal sebagai Nugini Belanda (Nederlands Nieuw-Guinea atau Dutch New Guinea), kini mekar jadi 6 DOB.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News