Soal HUT OPM, Tokoh Lintas Generasi Bicara Soal Makna Merdeka
Terpisah, tokoh pemuda Kabupaten Sarmi Benyamin Tiris juga menyampaikan pendapatnya tentang makna merdeka.
Menurut Ketua Umum Ikatan Kerukunan Keluarga Besar Philoktov Provinsi Papua (IKKBP) ini, aksi-aksi menuntut referendum yang disuarakan oleh para pendukung Papua merdeka hanyalah ekspresi kelompok-kelompok tertentu yang meminta perhatian lebih dari pemerintah.
"Buat kami (aksi-aksi minta merdeka) itu bukan persoalan. Itu juga mungkin berupa suatu perhatian yang diminta. Kalau untuk Papua lepas dari NKRI, itu sudah tidak bisa karena Papua itu sudah final di dalam NKRI," tegas Benyamin.
Kepada para pendukung OPM, Benyamin mengimbau untuk bisa mengukur kemampuan dan kekuatan diri masing-masing.
Sebab, menurutnya, kemerdekaan dalam arti politis adalah berbicara tentang mendirikan negara sendiri. Hal itu bukan hal yang kecil.
Perjuangan kemerdekaan yang sebenarnya itu, lanjut Benyamin, adalah perjuangan untuk membebaskan Papua dari kemiskinan, keterbelakangan, dari korupsi. Perjuangan mengelola sumber-sumber kekayaan alam yang melimpah di tanah Papua ini untuk menyejahterakan orang Papua.
"Seperti kebutuhan makan, minum, sandang, rumah, pendidikan, kesehatan, apa segala macam kebutuhan primer itu harus bisa kita penuhi dari sekarang dengan mengelola kekayaan alam Papua ini," kata Benyamin.
Dia meminta pemerintah tidak perlu ambil pusing terhadap tuntutan-tuntutan Papua merdeka. Rakyat Papua, menurutnya, sedang menanti langkah-langkah Pemerintah untuk mempercepat pembangunan kesejahteraan dalam skema Otonomi Khusus (Otsus) yang baru.
Sejumlah tokoh di Papua menilai tidak ada lagi kemerdekaan bagi Papua, karena Papua adalah bagian dari NKRI.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News