Permintaan Keluarga Almarhum Bripda Diego Kepada Kapolda Papua

papua.jpnn.com, JAYAPURA - Keluarga almarhum Bripda Diego Rumaropen meminta Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengusut dan menangkap pelaku penyerangan terhadap anggota Brimob Polda Papua itu di Wamena Kabupaten Jayawijaya, Papua, Sabtu (18/6) sore.

Dominggus Rumaropen mewakili keluarga almarhum Bripda Diego juga meminta untuk mengusut insiden tersebut, apakah ada unsur kelalaian atau tidak.

"Anak kami diajak seorang diri, kenapa tidak banyak orang. Kalau ada unsur kelalaian, kami minta Komandannya (AKP R) diproses sesuai hukum yang berlaku," tegas Dominggus.

Pada kesempatan itu, Dominggus Rumaropen berterima kasih kepada Kapolda Papua atas reaksi cepatnya dalam melakukan penyelidikan atas tewasnya Bripda Diego.

"Terima kasih bapak Mathius atas respons cepat dengan menurunkan tim (ke Wamena)," ucapnya.

Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri telah memerintahkan jajarannya untuk memburu dan menangkap pelaku perampasan senjata api serta pembunuh Bripda Diego Rumaropen di Wamena Kabupaten Jayawijaya Papua.

"Saya sudah perintahkan tim ke Wamena memburu pelaku. pagi tadi sudah naik," bebernya ketika diwawancarai di Mapolda Papua, Minggu (19/6) siang.

Dia pun mengingatkan anggota agar melakukan penindakan tegas yang terukur terhadap para pelaku.

"Intinya, kami harus menemukan pelaku yang membawa kabur senjata, tentunya dengan langkah-langkah yang tegas dan terukur," bebernya.

Untuk diketahui, satu anggota Brimob Polda Papua yang bertugas di Kompi Yon D Wamena, Bripda Diego Rumaropen tewas dibunuh orang tidak dikenal, Sabtu (18/6) sore.

Ia tewas dengan luka bacok di tubuh dan pukulan benda tumpul di kepala.

Setelah tewas, dua senjata tempur Kepolisian yakni AK 101 dan Styer dibawa kabur para pelaku. (mcr30/JPNN.com)