80 Persen Guru Kembali Bertugas di Puncak Papua
papua.jpnn.com, PUNCAK - Dinas Pendidikan Kabupaten Puncak terus meningkatkan mutu pendidikan pasca-aksi teror kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Pasalnya, aksi penembakan beruntun sejak tahun 2020 hingga April 2022 membuat banyak guru memilih meninggalkan tempat tugas sehingga berdampak tidak adanya proses belajar mengajar selama setahun lebih.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Puncak Alpon Newegalen menuturkan saat ini para guru yang meninggalkan tempat tugas sudah berniat untuk kembali.
"Sebanyak 80 persen guru sudah kembali, sisanya masih dalam proses. Ini karena situasi sudah kondusif," ujar Alpon saat dihubungi Minggu (11/9) pagi.
Menurut Alpon, hanya ada dua Distrik, aktivitas belajar tatap muka belum normal, yakni Distrik Ilaga dan Beoga.
"Semua Distrik sudah normal hanya Ilaga dan Beoga saja. Kami yakin dalam waktu dekat semuanya berjalan normal seperti sediakala sebelum ada teror penembakan," ucap Alpon.
Dia menyebutkan khusus Distrik Beoga sementara waktu sekolah tingkat SMP dan SMA akan menggunakan bangunan satu atap untuk proses belajar mengajar, mengingat kedua bangunan sekolah tersebut sudah dibakar KKB.
"Kami sudah bangun gedung baru yang akan dijadikan sekolah satu atap. Tinggal menunggu para guru yang berada di Timika, kembali dalam waktu dekat," ujarnya.
Para guru yang meninggalkan tempat tugas kini berniat kembali setelah situasi Kabupaten Puncak Kondusif dari teror KKB.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News