Bupati Puncak: Aktivitas Belajar Mengajar Kembali Normal

papua.jpnn.com, WAMENA - Proses belajar mengajar di Kabupaten Puncak kembali normal setelah setahun lamanya aktivitas sekolah tutup akibat teror dari  kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Bupati Puncak Willem Wandik mengatakan dunia pendidikan tidak berjalan normal sejak tahun 2021 lalu.

"Aksi dari KKB membuat para guru takut dan memilih pergi meninggalkan tempat tugas sehingga tidak ada proses belajar mengajar," ucap Willem Wandik, Kamis (8/9).

Willem Wandik cukup prihatin ketika melihat kondisi dunia pendidikan tidak berjalan optimal di daerahnya.

"Semuanya bisa berjalan normal kalau situasi aman. Sebaliknya akibat ulah dari KKB semua siswa tidak mendapatkan pendidikan yang baik lantaran tidak ada guru," ujarnya.

Dia  pun menerangkan saat ini pihaknya masih terus berupaya untuk meyakinkan para guru untuk kembali bertugas dengan jaminan keamanan yang diberikan oleh aparat keamanan di Puncak.

"Sudah ada 32 guru dari pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) namun masih belum optimal meskipun semuanya akan di sebar dibeberapa sekolah yang ada di Puncak," ujarnya.

Bupati dua periode ini berharap tidak ada lagi aksi-aksi yang dapat merugikan masyarakat.

"Cukup sudah semuanya terhambat karena berbagai aksi penembakan, masyarakat sudah capek. Mari kita jaga bersama menjaga situasi agar tetap aman," ujarnya.

Sementara itu, Dito Kiwak salah seorang pelajar SMA mengungkapkan selama setahun dirinya sangat rindu untuk bersekolah.

"Sudah satu tahun saya tidak sekolah dan hari ini bisa kembali duduk di bangku sekolah untuk belajar, ini menjadi kerinduan saya dan rekan-rekan di SMAN 1 Ilaga," ujarnya.

Dito berharap tidak ada lagi aksi kekerasan dan penembakan di Kabupaten Puncak.

"Kami capek, kami ingin bersekolah, kami ingin aman dan damai sehingga bisa bersekolah seperti sediakala tanpa rasa takut," bebernya. (mcr30/jpnn)