Kawal Implementasi Program, Kemendes PDTT-IFAD Blusukkan ke Indonesia Timur
“Hasil evaluasi dapat meningkatkan kinerja TEKAD di Nabire dan untuk lebih luas dapat direplikasi desa di Indonesia,” ujarnya.
Senada dengan Hani, Direktur PPU Kemendes PDTT yang juga selaku Program Manager TEKAD Ari Indarto Sutijatmo, mengatakan rangkaian kunjungan kali ini akan digunakan sebagai bahan evaluasi dan pengembangan program TEKAD.
Menurut dia, Kemendes PDTT dan IFAD akan terus menggandeng pemerintah daerah dan stakeholder lainnya guna merumuskan langkah-langkah strategis untuk memperkuat program TEKAD dan meningkatkan dampaknya bagi masyarakat desa.
“Jauh-jauh kita datang sampai ke pelosok desa karena Kemendes dan IFAD sangat konsern memperbaiki program TEKAD jadi labih baik. Dampak transformasi ekonomi bisa terjadi secara maksimal pada masyarakat,” katanya.
Sebagai informasi, Program TEKAD merupakan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) untuk memberdayakan masyarakat desa atau kampung sehingga mereka mampu berkontribusi terhadap transformasi serta pertumbuhan yang inklusif.
Program TEKAD menyasar masyarakat desa atau kampung di 9 provinsi wilayah Timur Indonesia yaitu Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Papua Selatan.(fri/jpnn)
Kemendes PDTT serta Internasional Fund Agriculture Development (IFAD) terus berupaya memastikan implementasi Program TEKAD.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News