Wamena Ricuh Akibat Isu Penculikan Anak, Banjir Darah
papua.jpnn.com, WAMENA - Insiden kericuhan di Kampung Sapalek, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Kamis (23/6) siang mengakibatkan banjir darah.
Kericuhan terjadi akibat masyarakat terprovokasi isu penculikan anak memakan korban jiwa. Empat orang warga dilaporkan meninggal dunia dalam insiden tersebut.
"Ada empat orang meninggal, enam orang luka-luka dan kini mendapatkan perawatan medis di RSUD Wamena akibat terkena timah panas petugas," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo ketika dikonfirmasi, Kamis (23/2).
Selain korban meninggal dunia, kata Kombes Benny, satu unit ruko dibakar sekelompok massa.
Dia menjelaskan massa menahan seorang sopir kemudian dituding sebagai pelaku penculikan anak.
"Ketika anggota (aparat) datang mencoba berkomunikasi malah diserang sekelompok warga menggunakan batu sehinnga terjadi kericuhan," ujar Kombes Benny.
Kombes Benny menjelaskan sekelompok warga makin beringas ketika diimbau untuk mundur oleh anggota.
"Saat berusaha menenangkan massa, malah kami diserang sehingga anggota kami memberikan tembakan peringatan untuk memukul mundur. Bukannya mundur, malah massa makin berulah sampai membakar bangunan ruko," ungkapnya.
Empat warga dilaporkan meninggal dunia usai mengalahkan menyerang aparat keamanan lantaran termakan isu penculikan anak.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News