7 Kabupaten/kota di Papua Ditemukan Belum Selesai Coklit Data Pemilih Pemilu 2024, Nih Datanya
"Hal ini terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua. Kronologisnya, KPU kabupaten itu justru melakukan coklit di Kabupaten Nabire terhadap pemilih di 97 kampung se-Kabupaten Intan Jaya. Terkait hal tersebut, Bawaslu Provinsi Papua melalui Bawaslu Kabupaten Intan Jaya mengimbau KPU Kabupaten Intan Jaya agar dapat mematuhi prosedur coklit," ujar Lolly.
Setelah imbauan disampaikan, KPU Intan Jaya melakukan coklit terhadap 97 kampung bersama Bawaslu Intan Jaya. Hasilnya, KPU baru berhasil melaksanakan coklit di 7 kampung. Masalah selanjutnya adalah terdapat kesulitan coklit secara door to door di 3 area rawan.
Tiga area rawan itu adalah coklit di apartemen; coklit terhadap pemilih yang sedang menjalani hukuman adat berupa diasingkan seperti yang terjadi di Bangli dan Karangasem, Bali; dan coklit di wilayah perbatasan seperti di Kuburaya, Kalimantan Barat.
"Terakhir, ada pula masalah pemilih tidak dikenali. Pemilih yang tidak dikenali secara signifikan ini terjadi di Tuban, Jawa Timur. Pantarlih di TPS 23, Kelurahan Latsari, Kecamatan Tuban, tidak dapat menemukan nama-nama pemilih yang tercantum pada form model A-daftar pemilih," papar Lolly.
Pengawasan terhadap tahapan coklit itu dilakukan Bawaslu sejak 12 Februari hingga 14 Maret 2023. Pengawasan dilakukan guna memastikan pelaksanaan coklit sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan dan mampu menghasilkan data pemilih di Pemilu 2024 yang akurat.
Lolly pun menyampaikan pada pekan pertama 12 sampai 19 Februari 2023, Bawaslu melakukan pengawasan melekat dengan mengikuti pantarlih melaksanakan coklit.
Berikutnya pada pekan kedua 18 Februari sampai dengan 14 Maret 2023, Bawaslu melakukan uji petik dengan mengunjungi kembali rumah pemilih yang sudah didatangi oleh pantarlih untuk memastikan akurasi data pemilih.(antara/jpnn)
Bawaslu menemukan tujuh kabupaten/kota di Papua belum selesai menjalani tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih Pemilu 2024.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News