Harga Emas Berbalik Melemah Akibat Kenaikan Tajam Dolar AS
Yang pasti, Ketua Fed Jerome Powell mengindikasikan tidak akan ada jeda untuk saat ini dalam siklus kenaikan suku bunga karena berjuang untuk membawa inflasi yang memanas ke target lama 2,0 persen per tahun.
"Penembusan emas di bawah 1.680 dolar AS adalah masalah besar tetapi belum benar-benar menjadi katalis untuk apa pun sejak itu," kata Craig Erlam, analis di platform perdagangan daring OANDA seperti Antara pada Sabtu (24/9).
Itu membuat penembusan level dukungan 1.650 dolar AS, sebuah konfirmasi sekunder dari penembusan awal dan sinyal yang sangat bearish, tambahnya.
Sementara itu, survei indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur AS oleh S&P Global naik ke 51,8 pada September, padahal para ekonom memperkirakan indeks akan tergelincir ke 51,1, dengan PMI jasa-jasa AS naik menjadi 49,2 pada September dari 43,7 pada Agustus.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 70,7 sen atau 3,6 persen, menjadi ditutup pada 18,91 dolar AS per ounce.
Platinum untuk pengiriman Oktober turun 47,30 dolar AS atau 5,22 persen menjadi ditutup pada 858,70 dolar AS per ounce.(antara/jpnn)
Harga emas turun tajam pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), berbalik melemah akibat penguatan dolar dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News