Harga Emas Berbalik Melemah Akibat Kenaikan Tajam Dolar AS

Sabtu, 24 September 2022 – 06:10 WIB
Harga Emas Berbalik Melemah Akibat Kenaikan Tajam Dolar AS - JPNN.com Papua
Ilustrasi - Batangan emas di Pabrik Pemisahan Emas dan Perak di Wina, Austria. Foto: ANTARA/REUTERS/Leonhard Foeger/aa

papua.jpnn.com, JAYAPURA - Harga emas turun tajam pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), berbalik melemah dari kenaikan dua sesi sebelumnya, tertekan penguatan dolar dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS setelah Federal Reserve mengangkat suku bunga acuannya dalam ukuran jumbo untuk ketiga kalinya.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, anjlok 25,50 dolar AS atau 1,52 persen, menjadi ditutup pada 1,655,60 dolar AS per ounce.

Emas menetap di level terendah sejak awal April 2020, dan turun 1,7 persen untuk minggu ini.

Emas berjangka terangkat 5,40 dolar AS atau 0,32 persen menjadi 1.681,10 dolar AS, setelah terdongkrak 4,60 dolar AS atau 0,28 persen menjadi 1.675,70 dolar AS pada Rabu (21/9/2022), dan jatuh 7,10 dolar AS atau 0,42 persen menjadi 1.671,10 dolar AS pada Selasa (20/9/2022).

Dolar AS menguat secara luas terhadap rival utama pada perdagangan Jumat (23/9/2022), dengan indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 1,65 persen menjadi 113,1890.

Imbal hasil obligasi, mengikuti obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun, mencapai tertinggi 12 tahun setelah mencapai puncak sesi terbaru di atas 3,8 persen.

Imbal hasil mencerminkan apa yang disebut suku bunga riil, atau di mana pasar berpikir suku bunga pinjaman utama yang ditetapkan oleh Federal Reserve akan terus bergerak naik.

The Fed pada Rabu (21/9/2022) menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk bulan ketiga berturut-turut, membawa suku bunga pinjaman utama ke puncak 3,0 persen atau 0,8 persen di bawah tingkat imbal hasil obligasi.

Harga emas turun tajam pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), berbalik melemah akibat penguatan dolar dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Sumber Antara
Facebook JPNN.com Papua Twitter JPNN.com Papua Pinterest JPNN.com Papua Linkedin JPNN.com Papua Flipboard JPNN.com Papua Line JPNN.com Papua JPNN.com Papua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News