Wow…Kabar Gembira dari BMKG Buat Petani di Papua

papua.jpnn.com, JAYAPURA - Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura Dony Christianto menyampaikan kabar gembira terkait musim kemarau basah.
Menurut Anton, kondisi musim kemarau basah yang terjadi memberikan dampak keuntungan bagi sektor pertanian di Papua.
"Kalau kemarau basah dampak negatif kecil karena musim kemarau biasanya tanah kering tetapi kini dengan situasi tersebut bagus bagi sektor pertanian untuk bercocok tanam karena bisa menjadi sumber air," kata Dony seperti dilansir Antara, Jumat (17/6/2022).
Dony menjelaskan berdasarkan data BMKG yang telah dikeluarkan kondisi terkini seharusnya memasuki musim kemarau. Namun, kata dia, intensitas hujan kini tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasa.
Menurut Dony, jika dilihat bahwa bulan lima dan enam masuk awal musim kemarau yang akan berlangsung hingga Agustus, namun kondisi fenomena La Nina masih bertahan sehingga hujan pun belum reda.
“Jadi, hujan diperkirakan masih agak tinggi sehingga itu yang menyebabkan masuk kemarau basah,” ujarnya.
Dia menjelaskan untuk intensitas hujan saat normal di wilayah Jayapura dan sekitarnya 150 hingga 200 milimeter.
"Namun, di kemarau basah kini intensitas hujan bisa 250-300 milimeter," katanya lagi.
BMKG Wilayah V Jayapura menyampaikan kabar gembira terkait musim kemarau basah memberikan dampak keuntungan bagi sektor pertanian di Papua.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News