Gandeng TEKAD, Warga Desa Mosun Berdaya dengan Perikanan Ikan Tawar
“Dengan belajar teknik pemijahan, kami tidak lagi harus membeli bibit dari luar, sehingga biaya produksi menjadi lebih hemat,” kata Yulianus Fadan, salah satu peserta pelatihan yang sukses mendirikan usaha budi daya lele.
Dalam satu siklus panen sebanyak 1.000 ekor ikan lele, menurut Yulianus, bisa meraup penghasilan Rp 7-8 juta.
Dia menyebut hasil ini sangat membantu ekonomi keluarganya dan mendorong semangat untuk terus mengembangkan usaha.
Hasilnya dalam tiga tahun terakhir, Desa Mosun telah menunjukkan kesuksesan yang nyata.
Keberhasilan budi daya ikan lele tidak hanya mendongkrak ekonomi rumah tangga, tetapi juga menarik perhatian Dinas Perikanan Kabupaten Maybrat.
Melihat potensi besar ini, pemerintah desa mulai memperluas program dengan membentuk kelompok-kelompok baru yang fokus pada pengembangan usaha perikanan dan ekonomi rumah tangga lainnya.
Pemerintah desa bersama Program TEKAD juga mendorong pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mengelola hasil usaha masyarakat secara lebih terstruktur.
Mereka juga berencana menyusun Peraturan Desa (Perdes) agar pelaku usaha lokal, seperti rumah makan, diwajibkan membeli hasil panen dari petani dan pembudidaya lokal.
Warga Desa Mosun, Kecamatan Aifat Utara, Maybrat, Papua Barat Daya kian berdaya dengan memanfaatkan potensi lokal yaitu membuat perikanan ikan tawar jenis lele.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News