Program TEKAD Perkuat Peran Mama-Mama Papua untuk Menggerakkan Ekonomi di Desa
Namun, tanpa pengakuan dan dukungan yang tepat, kontribusi besar ini sering kali terabaikan.
“Pendampingan kami berfokus pada pemberdayaan perempuan, bukan hanya dari aspek teknis pertanian, tetapi juga dari segi manajemen dan pemasaran hasil pertanian. Kami ingin para perempuan di Kampung Iraiweri tidak sekadar menjadi pekerja lapangan, tetapi juga menjadi pemimpin dalam menggerakkan ekonomi kampung,” katanya.
Farid menceritakan dalam kegiatan Perencanaan Partisipatif Pembangunan Ekonomi Kampung (P3EK) yang diadakan oleh Program TEKAD di Kampung Iraiweri, salah satu perempuan muda bernama Yulinda tampil sebagai contoh nyata bagaimana pemberdayaan perempuan dapat membawa perubahan.
Meskipun masih bersekolah, Yulinda terlibat aktif dalam kegiatan pertanian bersama keluarganya.
Dia mengelola kebun kecil di pekarangan rumah yang ditanami berbagai sayuran seperti kol, wortel, kentang, dan daun bawang.
“Pengetahuan Yulinda dalam mengelola lahan, merawat tanaman, dan menentukan waktu panen dengan tepat menunjukkan bahwa perempuan muda di kampung tersebut tidak hanya membantu, tetapi juga mampu memimpin di sektor pertanian,” ujarnya.
Program TEKAD, kata Farid melakukan langkah kongkret di antaranya pelatihan tentang pengelolaan keuangan rumah tangga, teknik pertanian modern serta membuka akses terhadap teknologi pasca panen yang lebih efisien.
Selain itu, program TEKAD juga mengajak para perempuan untuk terlibat aktif dalam perencanaan ekonomi kampung melalui forum-forum diskusi yang partisipatif.
Program TEKAD mendorong peran mama-mama Papua dalam menggerakkan ekonomi di level desa.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News