Keren, Laboratorium LS Pro BSIP Papua Barat Pertama di Indonesia Timur
Dia menyebutkan ada banyak produk pertanian di wilayah timur Indonesia yang berkualitas, tetapi tidak memiliki dokumen standardisasi mutu dari lembaga berkompetensi.Kondisi tersebut mengakibatkan jumlah produk sektor pertanian dari Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang mampu menembus pasar global masih sangat minim.
"Standar mutu produk itu wajib dimiliki, dan produknya bukan hanya untuk perusahaan besar, melainkan UMKM juga bisa," tutur dia.
Kepala BSIP Papua Barat Doktor Aser Rouw menjelaskan bahwa penambahan layanan laboratorium Lembaga Sertifikasi Produk berstandar ISO 17065 bermaksud meningkatkan mutu dan daya saing komoditas pertanian pada pasar global.
Sebelumnya, BSIP Papua Barat sudah memiliki laboratorium pengujian pangan terakreditasi K yang akan ditingkatkan menjadi laboratorium Lembaga Sertifikasi Produk berstandar ISO 17065.
"SDM kami hanya 24 orang. Akan tetapi, semuanya sudah memiliki kompetensi sesuai dengan standar LS Pro," ucap Aser.
Aser Rouw menuturkan bahwa BSIP Papua Barat berhasil memberikan pendampingan penjaminan mutu terhadap dua produk pertanian unggulan, yaitu buah pala Fakfak dan cokelat Ransiki.
Apabila LS Pro BSIP Papua Barat mendapatkan akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional, menurut dia, pendampingan mutu produk pertanian akan diperluas.
"Dua produk itu sudah tembus pasar internasional, sudah diekspor ke beberapa negara," kata dia.(antara/jpnn)
BSN menyebut laboratorium Lembaga Sertifikasi Produk (LS Pro) BSIP Kementerian Pertanian Provinsi Papua Barat menjadi yang pertama di wilayah timur Indonesia.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News