Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Yalimo Berhasil Diidentifikasi

Kamis, 13 Juli 2023 – 16:13 WIB
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Yalimo Berhasil Diidentifikasi - JPNN.com Papua
Kondisi pesawat SAM Air jenis Cessna 208 Caravan 675 PK-SMW. Foto: Humas Polda Papua

papua.jpnn.com, JAYAPURA - Jenazah korban pesawat SAM Air PK-SMW yang jatuh di Yalimo Papua pada 23 Juni 2023 lalu akhirnya berhasil teridentifikasi.

Irwasda Polda Papua Kombes Alfred Papare mengatakan proses mengidentifikasi enam jenazah korban membutuhkan waktu 15 hari dari  seharusnya hanya 12 hari.

"Sebanyak 15 hari untuk mengetahui hasilnya, setelah melewati pemeriksaan laboratorium terhadap sampel DNA dan sampel DNA pembanding dari keluarga para penumpang," ucap Kombes Alfred.

Kombes Alfres didampingi Kabid Dokkes RS Bahayangkara Jayapura Kombes dr. Nariyana sebagai Ketua tim DVI bersama pihak SAM Air menyerahkan dokumen hasil identifikasi jenazah kepada pihak keluarga.

Sementara itu Dokkes RS Bahayangkara Jayapura Kombes dr. Nariyana mengapresiasi kerja dari tim SAR yang telah berusaha mengevakuasi korban walau dalam keadaan terbakar. 

Namun, dia mengakui keenam korban masih bisa dilakukan proses identifikasi.

"Walau terbakar, namun ke enam jaringan dari korban masih bisa ditemukan oleh tim SAR saat olah TKP.  Ini sangat membantu kami dalam proses identifikasi," ujarnya.

Pimpinan base sentani PT SAM Air Minarno mengaku apabila semua proses penyerahan jenazah di rumah sakit Bhayangkara telah selesai, maka pihaknya akan memfasilitasi pemberangkatan jenazah sesuai dengan permintaan keluarga.

Setelah 15 hari penantian, enam jenazah pesawat jatuh di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan akhirnya teridentifikasi dan diserahkan kepada pihak keluarga.
Facebook JPNN.com Papua Twitter JPNN.com Papua Pinterest JPNN.com Papua Linkedin JPNN.com Papua Flipboard JPNN.com Papua Line JPNN.com Papua JPNN.com Papua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia