Pokja Otsus Memfasilitasi Pertemuan Terkait Polemik Pemakaian Koteka Saat Papua Street Carnival
Legislator Papua itu mengkritisi kegiatan Parade Budaya yang digelar oleh Papua Yuth Creativ (PYC) lantaran dianggap sangat merendahkan martabat suku-suku di wilayah Meepago dan Lapago.
Menurut Namantus, seharusnya Koteka itu tidak dimasukkan dalam celana dan tidak menghiasi arang di seluruh tubuh, juga tidak pasang tali dengan gelang sebagai pengikat.
"Jadi, tidak di pegang-pegang. Ini terlihat konyol dan tidak asli. Sebab, setiap suku yang ada di dua wilayah adat ini, masing masing punya ciri khas tersendiri yang mengandung beribu artikulasi makna dan Filosofinya. Tidak seperti binaan PYC yang melecehkan budaya kita," kata Namantus seperti dilansir dari salah satu media online.
Untuk itu, dia meminta panitia penyelenggara harus segera mengklarifikasi masalah ini ke ruang publik karena ini adalah suatu tindakan pelecehan.
"Jadi, para penyelenggara harus segera mengklarifikasi ke publik terkait masalah ini. Sebab, kami menilai ini adalah tindakan pelecehan," tegas Namantus Gwijangge. (mcr30/jpnn)
Pokja Osts memfasilitasi pertemuan untuk membahas polemik pemakaian koteka pada pergelaran busana 7 wilayah budaya event Papua Street Karnival dan PYCH.
Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Muhammad Cholid Ridwan Abubakar Sangaji
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News