Wapres Ma'ruf Amin Berkeliling di Tanah Papua, Begini Catatannya
"Kami mohon dinaikkan HET (harga eceran tertinggi) beras, mohon disubsidi pestisida herbisida dan fungsida," kata Sukarmin.
Aspirasi Bomberai Raya
Di kota Biak, Wapres Ma'ruf juga mencatat sejumlah permintaan. Satu hal yang mencuat dalam pertemuan pada 1 Desember 2022 itu adalah usulan pembentukan Provinsi Bomberai Raya.
Dalam pertemuan itu Bupati Fakfak Untung Tamsil, Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor, Raja Kaimana Abdul Hakim Achmad Aituarauw maupun Ketua Dewan Adat Kaimana Johan Werfete kompak meminta berdirinya provinsi baru, yang terdiri dari Kabupaten Fakfak, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Teluk Bintuni, dan kabupaten Teluk Wondama menjadi Provinsi Bomberai Raya atau Papua Barat Tengah.
Harapan mereka yang paling tinggi adalah memiliki provinsi sendiri. Mereka berharap Wapres Ma'ruf dan Wakil Menteri Dalam Negeri juga bisa mencatat apa yang disampaikan dalam pertemuan itu.
Menurut mereka, pembangunan di wilayah Papua Barat bagian selatan saat ini jauh tertinggal dari wilayah bagian utara, seperti Manokwari.
Sudah lebih dari 20 tahun Provinsi Papua Barat berdiri, Kaimana dinilai masih seperti saat ini, Fakfak masih seperti yang dulu, Wondama masih seperti kemarin-kemarin, Bintuni yang sama memberikan makan mereka melalui migas juga sama keadaannya.
Ketua Dewan Adat Kaimana Johan Werfete dalam audiensi tersebut mendukung untuk hadirnya Provinsi Bomberai Raya.
Wapres Ma'ruf Amin selaku Ketua BP3OKP atau Badan Pengarah Papua (BPP) berkeliling di tanah Papua selama lima hari. Begini catatanya, simak.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News