Wapres Ma'ruf Amin Berkeliling di Tanah Papua, Begini Catatannya
Atas usulan dan keluhan tersebut, Wapres Ma'ruf mengajak masyarakat Papua untuk menyatukan hati dan satu tujuan, sesuai dengan semboyan "Izakot Bekai Izakod Kai".
"Saya ingin mengajak, mari kita satukan hati, satukan tujuan. Ini saya baca di airport ya. Saya kira betul, satukan hati dan satukan tujuan, 'Izakot Bekai Izakod Kai', kalau hati kita sama tujuan kita sama, semangat kita sama," katanya.
Wapres Ma'ruf mengatakan sesungguhnya ia datang ke Papua ingin "menggaruk yang gatal".
"Artinya yang gatal di mana, yang harus digaruk itu yang mana? Jangan sampai yang gatal di mana yang digaruk dimana, karena tidak banyak mendengar. Saya senang Pak Wamendagri ikut mencatat harapan-harapan itu dan harapan bapak harapan kita semua, harapan seluruh pemimpin nasional," kata Wapres.
Mengenai usulan dua provinsi baru di Papua juga telah dicatat, namun hal itu butuh solusi-solusi detail dan rencana konkrit untuk dimasukkan ke dalam Rencana Aksi pembangunan Papua 2023-2024.
"Jawaban tentang pemekaran jadi ada 2 adat, yang satu adat Saereri dan (kedua) Bomberai, katanya belum juga aspirasinya untuk menjadi provinsi tersendiri, kami catat. Mudah-mudahan ada juga DOB baru lagi," katanya.
Menurut Wapres, kehadiran provinsi-provinsi baru menuntut perlunya suatu masterplan yang baru juga terkait sistem transportasi terpadu, misalnya skenario baru Trans-Papua.
"Ini menjadi bagian yang sebagai contoh perlunya membahas peta Biak Nomfur sebagai internasional 'hub' baru yang langsung ke kawasan Pasifik. Saya juga ingin menekankan kembali bahwa pemekaran provinsi papua yang sudah ada, 4 DOB itu merupakan game changer dalam percepatan pembangunan Papua. Ini penting," ujar Wapres.
Wapres Ma'ruf Amin selaku Ketua BP3OKP atau Badan Pengarah Papua (BPP) berkeliling di tanah Papua selama lima hari. Begini catatanya, simak.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News