Organisasi Masyarakat di Papua Kecam KKB, Simak Pernyataannya
papua.jpnn.com, JAYAPURA - Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang selama ini hadir sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) makin membuat keresahan, bahkan tidak sedikit warga sipil dan aparat menjadi korban penembakan.
Menyikapi hal tersebut, Organisasi Masyarakat dan kepemudaan mengencam keras aksi KKB yang tidak berperikemanusiaan.
Tokoh Pemuda Ali Kabiay mengatakan perjuangan OPM tidak murni membela orang Papua. Dia juga menilai aksi kekerasan yang dilakukan KKB sudah sangat kuno.
Dia pun menerangkan saat ini daerah lain sedang bersaing dalam perang ekonomi, sementara OPM sibuk melakukan kekerasan dan teror bahkan kepada orang Papua sendiri.
Menurut Ali Kabiay, anak asli Papua yang saat ini sedang hidup di luar Negeri, mereka di sana tidak mau sibuk untuk turut serta dalam kegiatan mendukung kemerdekaan Papua.
"Sebab, mereka merasa telah merdeka sebagai pribadi mereka masing-masing dan sedang menikmati hidup mereka serta mencoba bersaing dalam perang ekonomi," kata Ali, Senin (27/6).
Teranyar, gangguan keamanan terjadi di Kabupaten Deyai, Papua. Seorang warga bernama Muhammad Jainal alias Enal tewas seusai ditembak KKB di Kabupaten Deyai, Papua, Minggu (26/6) malam
Enal tewas seusai timah panas KKB bersarang di dada sebelah kanan.
Saat ini jenazah Jainal alias Enal telah dipulangkan ke kampung halamannya di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.
Baca Juga:
Untuk menyikapi aksi OPM yang telah meresahkan masyarakat, Organisasi Masyarakat dan kepemudaan di Papua mengeluarkan empat poin pernyataan sebagai berikut:
Pertama, menolak segala bentuk gerakan-gerakan separatis di tanah Papua, melalui gerakan bersenjata yang telah banyak memakan korban dan meminta aparat keamanan baik itu TNI maupun Polri untuk mengejar dan melakukan penindakan hukum kepada para pelaku gerakan separatis kriminal bersenjata di Papua.
Kedua, mengutuk keras segala aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata di Papua yang mana terlihat sangat kuno karena peperangan di era modern ini bukanlah peperangan secara fisik melainkan peperangan secara ekonomi.
Setiap daerah berjuang dan berperang untuk meningkatkan perekonomiannya masing-masing. Oleh karena itu, kami mengutuk keras segala aksi kekerasan oleh KKB di Papua.
Ketiga, mendukung sepenuhnya implementasi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Otonomi Khusus Papua dan akselerasi percepatan pembangunan di tanah.
Keempat, mendukung sepenuhnya percepatan pemekaran Daerah Otonomi Baru di Tanah Papua untuk kesejahteraan serta pelayanan yang lebih baik untuk kepentingan masyarakat Papua.(mcr30/JPNN.com)
Seluruh organisasi masyarakat di Papua mengeluarkan pernyataan sikap untuk bersama mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan KKB.
Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Muhammad Cholid Ridwan Abubakar Sangaji
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News