Inilah 10 Tuntutan Mahasiswa Papua di Bali, Nomor 3 Soal TNI dan Polri
papua.jpnn.com, JAYAPURA - Sebanyak 30-an mahasiswa asal Papua yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Bali berunjuk rasa di Renon, Denpasar, Rabu (6/7).
AMP Bali menggelar aksi dalam rangka memperingati 24 tahun tragedi Biak Berdarah yang terjadi pada 2-6 Juli 1998 silam.
Menurut AMP Bali, ratusan orang menjadi korban dalam tragedi tersebut. Lebih dari sepuluh orang dimeninggal dunia.
Peristiwa itu terjadi menyusul sikap represif aparat militer Indonesia atas pengibaran bendera Bintang Kejora di Biak, Papua Barat.
“Untuk menolak lupa 24 tahun tragedi Biak Berdarah, negara harus segera bertanggung jawab atas kejahatan kemanusian tersebut," kata AMP Bali dalam pernyataan sikapnya seperti dilansir bali.jpnn.com.
Aksi yang dipusatkan di Bundaran Hang Tuah, tepatnya di depan Plaza Renon, Denpasar itu, AMP Bali menyuarakan sepuluh tuntutan.
Adapun sepuluh tuntutan Aliansi Mahasiswa Papua Bali sebagai berikut:
1. Negara harus segera bertanggung jawab atas tragedi Biak Berdarah 1998 yang telah menewaskan ratusan nyawa manusia dan rentetan pelanggaran HAM lainnya di Papua Barat.
Sebanyak 30-an mahasiswa asal Papua yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Bali berunjuk rasa di Renon, Denpasar, Rabu (6/7).
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News