Polisi Diminta Tangkap Pelaku Pembantaian Warga Sipil di Nduga

Minggu, 17 Juli 2022 – 23:25 WIB
Polisi Diminta Tangkap Pelaku Pembantaian Warga Sipil di Nduga - JPNN.com Papua
Egianus Kogoya Pimpinan kelompok kriminal bersenjata (KKB) wilayah Nduga. Foto: Dok. Ridwan/JPNN.com

papua.jpnn.com, JAYAPURA - Keluarga korban pembantaian oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua meminta aparat menangkap para pelaku dalam insiden tersebut.

Apabila tidak segera ditindak, maka kasus serupa akan kembali terjadi dan memakan korban jiwa yang lebih banyak.

"Kami minta pelaku segera ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku di Indonesia," ujar salah satu keluarga korban.

Terpisah, Bupati Nduga Namia Geijamgge sangat menyesalkan atas insiden pembantaian sepuluh warga sipil oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayahnya, Sabtu (16/7) pagi.

Di pun berharap tragedi kekerasan hingga mengakibatkan adanya korban jiwa tidak terulang lagi di Papua, terlebih di Nduga.

"Mewakili pemerintah dan seluruh masyarakat Kabupaten Nduga, kami sangat menyesalkan atas kejadian pada Sabtu kemarin. Semua terjadi di luar kehendak dan kemauan kita semua," bebernya.

Kepala Perwakilan Komnas HAM RI perwakilan Papua Frits Ramandei menyebutkan aksi KKB sangat kejam dan tidak berprikemanusiaan.

Frits mengatakan kasus kekerasan hingga pembantaian kerap terjadi berulang kali, sehingga aparat penegak hukum harus bekerja keras menindak tegas para pelaku.

Aksi penyerangan yang dilakukan KKB pimpinan Egianus Kogoya mengakibatkan 10 warga tewas dan dua kritis.

Berdasarkan keterangan yang dikeluarkan Polda Papua, kejadian tersebut terjadi di kampung Nogolait, pukul 09.15 WIT.

Adapun identitas para korban yakni Yulius Watu, Hubertus, Marannu, Taufan, Johan, Alexander, Yuda, Mahmud, Sirajudin, dan Eliaser Sarbaye. Sementara dua warga dalam kondisi kritis, yakni Sudirman dan hasdin. (mcr30/JPNN)

Keluarga korban pembantaian meminta agar aparat segera menangkap para pelaku dalam insiden tersebut agar kasus serupa tidak terulang lagi di Papua.

Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Muhammad Cholid Ridwan Abubakar Sangaji

Facebook JPNN.com Papua Twitter JPNN.com Papua Pinterest JPNN.com Papua Linkedin JPNN.com Papua Flipboard JPNN.com Papua Line JPNN.com Papua JPNN.com Papua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia