Warga Pulau Terluar: Program Tol Laut Sangat Membantu Kami

Menurut dia, kapal Sabuk Nusantara Lima program Tol Laut sandar langsung di pelabuhan Kampung Reni untuk melayani masyarakat dengan biaya tiket murah yakni Rp 20.000 per penumpang.
Bukan hanya Kampung Reni saja, tetapi kapal Sabuk Nusantara Lima melayani transportasi umum masyarakat seluruh kampung di Kepulauan Ayau.
Dia menyampaikan meskipun kapal tol laut tersebut hanya dua kali dalam sebulan sandar di pelabuhan Kampung Reni, namun sangat membantu aktivitas perekonomian masyarakat setempat.
Masyarakat dengan biaya murah dapat menjangkau kota Waisai ibu kota Kabupaten Raja Ampat maupun Kota Sorong untuk menjual hasil produk perikanan maupun membeli kebutuhan pokok sehari-hari.
“Dengan adanya kapal Tol Laut kami merasa tertolong karena tidak perlu lagi memakai perahu mesin pribadi dengan biaya BBM yang tinggi untuk menjangkau wilayah kota," kata Astus.
Astus menceritakan bahwa sebelum ada program Tol Laut masyarakat setempat sangat sulit menjangkau wilayah kota. Apalagi saat musim gelombang, masyarakat harus berjuang melewati ombak agar bisa menjangkau wilayah kota.
Menggunakan perahu mesin kecil dari wilayah Kepulauan Ayau menuju ke Waisai, ibu kota Kabupaten Raja Ampat, melewati lautan bebas dan saat musim angin selatan nyawa taruhannya.
“Kami bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada Presiden Jokowi sebab program Tol Laut mengatasi kesulitan transportasi kami di wilayah kepulauan perbatasan ini," ujarnya.
Program Tol Laut Presiden Jokowi sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang mendiami pulau terluar Indonesia di wilayah Provinsi Papua Barat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News