Menhan: TNI AL Garda Terdepan Penjaga Kedaulatan Bangsa
“Ini adalah tuntutan kalau mau sejahtera. Mudah-mudahan ini merupakan tampilan yang baik dari PTDI,” ujar Prabowo.
Prabowo berharap PTDI bisa menghasilkan laba untuk negara.
Pesawat CN235-220 MPA yang akan dioperasikan oleh Skadron 800 Puspenerbal merupakan pesawat angkut militer yang secara khusus difungsikan sebagai pesawat patroli maritim, dibekali dengan Mission System yang terintegrasi ke dalam Mission Management System (MMS) dari Nexeya.
Pesawat ini dibekali beberapa perangkat pendukung misi seperti High Performance Search Radar dengan kemampuan deteksi sejauh 200 Nautical Mile (NM) yang dapat melakukan surveillance atas wilayah permukaan laut secara continue 360° ke segala arah.
Sementara itu, Dirut PTDI Gita Amperiawan mengatakan dengan tambahan kemampuan Synthetic Aperture Radar (SAR) dan Inverse Synthetic Aperture Radar (ISAR), maka Search Radar yang terpasang dapat memberikan kemampuan tidak hanya mendeteksi keberadaan target, tetapi juga dapat memberikan tampilan citra dari target sejauh 60 NM, jauh sebelum adanya visual contact.
Pesawat yang ditenagai oleh mesin General Electric CT7-9C ini juga dilengkapi dengan Automatic Identification System (AIS) untuk mengidentifikasi kapal dan Forward Looking Infra-Red (FLIR).
Sementara itu, Helikopter AS565 MBe Panther Full Mission AKS yang nantinya akan di bawah komando Skuadron 400 Wing Udara 1 mampu mendeteksi keberadaan kapal selam yang dilengkapi dengan Dipping Sonar L3 Ocean System DS-100 Helicopter Long-Range Active Sonar (HELRAS).
Helikopter ini memiliki keunggulan yakni dapat beroperasi optimal di area laut dangkal maupun laut dalam.
Menhan Prabowo Subianto mengatakan TNI AL menjadi garda terdepan sebagai penjaga kedaulatan bangsa.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News