Pecatan TNI AD Ini Terlibat Pembantaian 11 Warga di Nduga Papua
papua.jpnn.com, JAYAPURA - Seorang pecatan TNI AD, Prada Yotam diduga kuat terlibat dalam pembantaian sebelas warga sipil di Nduga Papua, beberapa waktu lalu.
Pasalnya, setelah lari dari kedinasan TNI AD, Prada Yotam langsung bergabung dengan kelompok Egianus Kogaya di Nduga Papua.
Direktur Kriminal Umum Polda Papua Kombes Pol Faizal Ramadani menjelaskan Prada Yotam sudah bergabung sejak lama dengan kelompok Egianus.
Dia menyebut Prada Yotam terlibat dalam aksi tersebut bersama kelompok Egianus Kogaya.
"Pastinya dia terlibat langsung dengan aksi kekerasaan, termasuk pembantaian 13 warga yang mengakibatkan sebelas orang tewas," terang Kombes Faizal.
Selain dari hasil pengembangan kasus pembunuhan Bripda Diego, senjata Styer dan AK 45 telah berada di tangan Egianus dan Prada Yotam.
"Jadi, senjata yang dirampas dari Bripda Diego langsung diserahkan kepada Prada Yotam dan selanjutnya di bawa ke Egianus," bebernya.
Diketahui Prada Yotam Bugiangge, prajurit TNI AD di Papua, anggota Kompi-C Yonif 756/WMS yang menghilang sejak 17 Desember 2021.
Kombes Faizal mengatakan Prada Yotam kabur sambil membawa satu pucuk senjata SS-2 V1, pada Jumat sore pukul 17.00 WIT saat melaksanakan tugas jaga di Pos Kompi C Senggi Kabupaten Keerom.
Eks Prajurit TNI AD ini diduga terlibat langsung kasus pembantaian sebelas warga sipil di Nduga Papua.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News