Evert Merauje: Festival Bahasa Daerah Jaga Keberlangsungan Budaya
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pemkot Grace Yoku mengatakan peserta dalam festival publikasi bahasa dan sastra Port Numbay merupakan para siswa jenjang SD dan SMP sebanyak 60 orang
Menurut Yoku, ajang tersebut dilaksanakan dengan tujuan supaya anak-anak ini dapat menunjukkan kemampuan dalam menguasai bahasa daerah melalui berbagai kegiatan seperti bernyanyi, lawakan tunggal (Stan-Up comedy) dan membaca puisi tetapi juga cerita pendek.
"Seperti pada siswa jenjang SD menunjukkan kemampuan mendongeng menggunakan bahasa daerah Port Numbay," katanya.
Dia menambahkan pihaknya berharap melalui ajang ini juga dapat memotivasi masyarakat di kampung juga untuk menggunakan bahasa daerah.
"Artinya kalo anak-anak bisa berbahasa daerah maka orang dewasa juga harus bisa karena anak-anak yang tampil ini merupakan siswa yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia," ujarnya.
Dalam festival publikasi bahasa dan sastra Port Numbay peserta menggunakan lima bahasa daerah yakni bahasa dari Kampung Nafri, Tobati, Skouw, Sentani dan Kayu Batu.(ant/fri/jpnn)
Festival publikasi bahasa dan sastra Port Numbay jenjang SD dan SMP untuk menjaga keberlangsungan budaya daerah setempat tetap bertahan.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News