ALDP Sebut 51 Orang Termasuk Oknum TNI dan Polri Terlibat Penjualan Senjata dan Amunisi ke KKB
papua.jpnn.com, JAYAPURA - Aliansi Demokrasi untuk Papua (ALDP) mencatat sudah 51 orang ditangkap dan dijadikan tersangka dalam kasus jual beli senjata dan amunisi di Papua sepanjang 10 tahun terakhir.
Direktur Aliansi Demokrasi untuk Papua Arum Siregar mengungkapkan bukan hanya warga sipil yang terlibat, tetapi juga aparat TNI dan Polri.
Dia mencatat, dari 51 orang yang terlibat penjualan senjata dan amunisi ke KKB, tercatat 20 orang di antaranya merupakan aparat TNI dan Polri.
"Sebanyak 31 warga sipil, 14 TNI, dan 6 Polisi," ujar Arum saat ditemui di Jayapura, Kamis (14/7) siang.
Arum menerangkan sejauh ini Aliansi Demokrasi untuk Papua (ALDP) mencatat sudah ribuan amunisi dan puluhan senjata api yang nyaris dijual oknum kepada KKB.
"Sepanjang 10 tahun kami mencatat ada 9.605 amunisi dan 52 pucuk senjata yang akan dijual ke KKB di Papua, namun semuanya berhasil digagalkan, bayangkan kalau itu berhasil di jual," ujarnya.
Arum menambah ada enam lokasi yang lokasi yang dijadikan tempat transaksi jual beli senjata dan amunisi di Papua.
Menurut dia, enam lokasi yang menjadi pintu masuk ke wilayah pegunungan sebagai basis kelompok Kriminal bersenjata (KKB).
"Nabire, Timika, Jayapura, dan Sorong menjadi akses utama jalur transaksi yang mudah masuk ke wilayah pegunungan," bebernya.
Beberapa waktu lalu oknum ASN di Pemda Yalimo berinisial AN tertangkap tangan memiliki 615 amunisi dan senjata api jenis FN.
Ratusan amunisi dan senjata api tersebut rencananya akan diserahkan kepada kelompok kriminal bersenjata di Nduga Papua. (mcr30/JPNN)
Aliansi Demokrasi untuk Papua (ALDP) mencatat sudah 51 orang ditangkap lantaran jual beli senjata dan amunisi, ironisnya oknum TNI dan Polri pun ikut terlibat.
Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Muhammad Cholid Ridwan Abubakar Sangaji
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News